Pemkot Kendari resmi memberlakukan pembayaran digital di pasar rakyat

logo Kota Kendari

Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), resmi memberlakukan sistem pembayaran digital menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Rakyat Kadia, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Peluncuran sistem pembayaran digital menggunakan QRIS itu dihadiri  Asisten II Bidang ekonomi dan Pembangunan Sekretariat (Setda) Susanti, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Alda Kesutan Lapae, dan Ketua DPRD Kota Kendari Subhan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Sultra Doni Septadijaya.

Susanti di Kendari, Selasa, mengatakan bahwa penerapan pembayaran non-tunai dalam bertransaksi memiliki dampak terhadap penekanan laju inflasi sehingga Pemkot Kendari menyambut baik pelaksanaan pasar digital di Kota Kendari.

“Hal tersebut merupakan salah satu langkah konkrit yang dilakukan dalam rangka percepatan penerapan pembayaran secara non tunai, sehingga ini merupakan satu instrumen yang tepat dan patut diapresiasi. Sekaligus sebagai bukti bahwa pemerintah Kota Kendari terkhusus pengelola pasar terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” kata Susanti.

Dia mengungkapkan bahwa penerapan transaksi online ini dimungkinkan untuk mencegah kejahatan yang kadang terjadi di lingkungan pasar.

Ia berharap penerapan QRIS dan pasar murah digital ini memberikan dampak positif bagi perkembangan pengelolaan perpasaran.

Sementara itu, KPw Bank Indonesia Sultra Doni Septadijaya mengapresiasi penerapan transaksi online di pasar kedelapan di Kota Kendari ini. Dibanding dengan pasar-pasar sebelumnya.

“Di Kendari ini adalah pasar ke delapan, tapi baru ini yang benar-benar militan dari awal sampai dengan saat ini bisa benar-benar jadi pelaku digital, pelaku UMKM, pedagang semuanya sudah terdigitalisasi,” ucap Doni..

Berkat transaksi digital ini, Pemkot Kendari menjadi satu-satunya pemerintah daerah (Pemda) digital di Sulawesi Tenggara dari  2022 hingga saat ini. Untuk itu ia berharap di tahun ini dapat menyusul lagi kabupaten/kota lainnya di Sultra.

Sebelumnya, Pemkot Kendari menggelar pelatihan digitalisasi pasar menggunakan QRIS untuk pedagang pasar di Kota Kendari.

Pelatihan digitalisasi pasar tersebut dibuka  Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari yang diwakili oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Susanti.

Ia mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan salah satu langkah untuk percepatan digitalisasi atau proses penerapan pembayaran secara non-tunai di Indonesia, khususnya di Kota Kendari.

Dia menyebutkan bahwa saat ini penggunaan teknologi digital makin digandrungi dan berkembang pesat, sehingga sektor pelayanan publik mesti menyesuaikan dengan perkembangan ini.